Kau Dia dan Aku
(Lagu Christine Panjaitan yang kucurigai sebagai metaphor dari 'jalinan hubungan' rahasia janji abadi saat mereka--suamiku Ikang Fawzi dan dia menyatakan berpisah)
Kau, jangan bermimpi
Gunung-gunung hijau bukan milikmu
Dan kau jangan termenung
Pasti akan sampai bila kau daki
Sungai masih mengalir
Daun akan berganti
Mengapa kau terhenti kini?
Kau bukalah jendela
Hiruplah semerbak wangi dunia
Dan kau tidak sendiri
Masih ada Tuhan menyertaimu
Bernyanyilah engkau dalam dukamu ini
Menataplah engkau ke depan sana
Langkahkanlah pasti gerak hidupmu kini
Hari-hari indah menantikanmu
Kau lihatlah kesini
Masih ada cinta untuk dirimu
(*dua baris kalimat ini masih menjadi "racun" abadi dalam hidup perkawinaku--Ikang Fawzi & Marissa Haque 2010)
Dan kau, dia dan aku
Kita akan sampai ke seberang sana